Quantcast
Channel: Migas Indonesia Online
Viewing all 191 articles
Browse latest View live

API 6D atau API 598

$
0
0
Kalau berbicara standard: maka yang dipakai untuk inspeksi dan pengetesan VALVE adalah API STD 598 dan ANSI/ASME B16.34. Makanya jika kita nanti membuka perihal pengetesan (valve testing) di API STD 598, disana akan akan note bahwa besaran pressure test-nya mengacu ke ANSI/ASME B16.34.
Perlu diketahui bahwa API 6D adalah specification for Pipeline Valve. Makanya disebut API SPEC 6D. API ini khusus menjelaskan spesifikasi untuk katup yang digunakan pada Pipeline.

Tanya - Zachari Alamsyah

Dear para miliser  migas sekalian..Bapak2 saudara-saudari sekalian

Saya ingin menanyakan untuk pengetesan katup (Valve), seperti butterfly, globe, needle, ball, gate valve standar apa yang harus digunakan. setelah saya melakukan pencarian terdapat 2 standar yati API 6D (pipeline Valves) atau API 598 (Valves testing). Standar mana yang jadi acuan untuk pengetesan tersebut?

Demikian pertanyaan saya. Terima Kasih

Tanggapan - Sabar Simatupang

Dear pak Alamsyah dan rekan-rekan Migas,
Kalau berbicara standard: maka yang dipakai untuk inspeksi dan pengetesan VALVE adalah API STD 598 dan ANSI/ASME B16.34. Makanya jika kita nanti membuka perihal pengetesan (valve testing) di API STD 598, disana akan akan note bahwa besaran pressure test-nya mengacu ke ANSI/ASME B16.34.
Perlu diketahui bahwa API 6D adalah specification for Pipeline Valve. Makanya disebut API SPEC 6D. API ini khusus menjelaskan spesifikasi untuk katup yang digunakan pada Pipeline.
Detailnya saya uraikan seperti ini:
Refer API SPEC 6D:  menjelaskan secara detail spesifikasi untuk Pipeline Valve, dimana disalah satu paragraph-nya (yaitu paragraph 10, jika merefer API SPEC 6D tahun 2002) menjelaskan perihal Valve Testing (yaitu besaran pressure test & durasi test). Dimana kalau kita baca lagi secara detail, besaran pressure test-nya (yaitu Backseat Test, Shell Test & Seat Test) tetap mengacu kepada standard ANSI/ASME B16.34.  Jadi untuk Valve: sangat penting kita kuasai ANSI/ASME B16.34.
Refer API STD 598: menjelaskan secara umum standard yang dipakai oleh valve purchaser dan valve manufacturer dalam hal INSPEKSI dan PENGUJIAN pada valve (Valve Inspection & Testing). Dalam standard ini dijelaskan pada paragraph 3.7 dan 3.8 (jika refer API STD tahun 1996) perihal Besaran Pressure Test dan Durasi Test. Dimana kalau kita baca lagi secara detail, besaran pressure test-nya terutama untuk Steel Valve  (yaitu Backseat Test, Shell Test & Seat Test) tetap mengacu kepada standard ANSI/ASME B16.34.  Jadi untuk Valve: sangat penting kita kuasai ANSI/ASME B16.34.

Demikian penjelasan dari saya, semoga clear dan membantu.

Perjalanan Rumah ke lapangan apakah termasuk waktu kerja

$
0
0
Di KEPMEN 234 TH 2003 pada Pasal 5 ayat 3 berisi kutipan: “Waktu yang dipergunakan pekerja/buruh dalam perjalanan dari tempat tinggal yang diakui oleh Perusahaan ke tempat kerja adalah termasuk waktu kerja apabila perjalanan memerlukan waktu 24 (dua puluh empat) jam atau lebih.“

Bagaimana ayat ini sebenarnya dijelaskan/diartikan?


Pembahasan - Groove Cameron

Dear Rekan2

Di KEPMEN 234 TH 2003 pada Pasal 5 ayat 3 berisi kutipan: “Waktu yang dipergunakan pekerja/buruh dalam perjalanan dari tempat tinggal yang diakui oleh Perusahaan ke tempat kerja adalah termasuk waktu kerja apabila perjalanan memerlukan waktu 24 (dua puluh empat) jam atau lebih.“

Bagaimana ayat ini sebenarnya dijelaskan/diartikan?

Apakah ada perjalanan yg memerlukan waktu selama 24 jam di wilayah indonesia (dimana kepmen ini berlaku)?

Menurut pendapat saya yang buta hukum, dan mencoba mencari jawaban melalui internet, bisa jadi pasal 5 ayat 3 diatas, sebenarnya diambil sebagai rangkuman dari 5 CFR Ch. I (1–1–03 Edition), § 551.422 Time spent traveling. Yang isi nya sbb: “(b) An employee who travels from home before the regular workday begins and returns home at the end of the workday is engaged in normal ‘‘home to work’’ travel; such travel is not hours of work.

When an employee travels directly from home to a temporary duty location outside the limits of his or her official duty station, the time the employee would have spent in normal home to work travel shall be deducted from hours of work as specified in paragraphs (a)(2) and (a)(3) of this section.”

Jadi menurut hemat saya, Pasal 5 ayat 3, dari KEPMEN tersebut pada dasarnya menjelaskan bahwa bagi karyawan yg melakukan bepergian ke tempat kerja yg bukan official home base nya dan harus menginap semalam atau lebih, maka perjalanan dari tempat tinggal ke tempat kerja nya adalah termasuk waktu kerja. Demikianlah pendapat saya terhadap KEPMEN pasal 5 ayat 3

Bagaimana pendapat rekan2 yang lain.

Tanggapan 1 - Agus Supriyadi

Dear rekan-rekan

Semoga sehat dan bahagia selalu

Dari diskusi yang pernah saya ikuti, yang dimaksud perjalanan dari rumah ke tempat kerja tersebut bukan dihitung sebagai waktu kerja untuk kemudian mendapatkan upah atau remunerasi, melainkan waktu kerja yang diperhitungkan untuk jaminan asuransi bagi si karyawan.

Artinya jika dalam rangka tugas kerja terjadi hal-hal yg masuk dalam klausal asuransi meski diluar area kerja tetap dapat claim.

Semoga bermanfaat

Tanggapan 2 - Dirman Artib

Share saja.
Kalau dalam  kontrak saya, memang disebutkan istilah khusus waktu perjalanan (traveling time), jadi perjalanan lewat udara dari rumah ke airport pakai taxi, dan dari airport Soekarno-Hatta ke airport Dubai/Abudhabi/Doha, lalu lanjut ke airport Muscat, lalu lanjut lagi ke airport kecil di Gurun Oman disebutkan sebaga "traveling time".

Secara komersial traveling time itu dibayar. Dan dari sisi asuransi, jika terjadi kecelakaan maka berhak mendapatkan pertanggungan, ya kalau meninggal pertanggungan tentu untuk ahli waris.

Btw.
Sebaiknya keluarga diberi awareness tentang pertanggungan asuransi ini, kemana dan bagaimana cara meng-klaim-nya jika memang keadaan yg tak dikehendaki terjadi. Terutama bagi yg menandatangani kontrak dgn perusahaan yg terdaftar di LN, dan tentu saja bukan  teritorial Republik Indonesia, dimana Bang Poltak sebagai kuasa hukum tak lagi kompeten utk memberikan advokasi.

Tanggapan 3 - Hari Subono

Menurut saya dengan membandingkan aplikasinya di perusahaan di luar Indonesia maksudnya adalah apabila "home town" pekerja tersebut untuk mencapainya membutuhkan waktu 24 jam atau lebih ketika cuti maka perjalanannya tersebut tidak dihitung hari cuti (dianggap hari kerja) begitu juga dengan perjalanan balik dari cutinya.
Aplikasinya seperti itu kalo di luar sini dan saya kira demikian juga dengan di Indonesia.

Semoga bermanfaat.

Tanggapan 4 - Dirman Artib

Kayaknya perjalanan ke Tangguh Irian memerlukan waktu yg sama dgn perjalanan ke Doha.
Jadi bagi yg bekerja di Tangguh utk BP memerlukan effort yg sama dgn kawan-kawan yg akan kembali "on" di Qatar Petroleum (QP) setelah 2 minggu "off".

Tanggapan 5 - Fendy

wah...ini topik menarik untuk di argumen sama Hrd kalo kita nego salary di awal.

Kalkulasi PSV

$
0
0
Menghitung PSV sizenya untuk pig launcher/receiver biasanya berdasakan case fire gas expansion (assumsi case blocked outlet sudah ada umumnya di trunkline). Berdasarkan sependek pengalaman kita sizenya umumnya  hanya 1D2 or 1.5D2 kalau design pressure cukup tinggi (actual size tergantung pipeline ID).

Tanya - Eko Ardian

Dear all,
Perkenalkan nama saya Eko, saya mau bertanya tentang kalkulasi untuk PSV. Saya sedang melakukan kalkulasi PSV untuk dipasang di pig receiver dengan menggunakan instrucalc. Dalam kasus ini pihak client meminta kalkulasi menggunakan fire sizing. Yang mau saya tanyakan kalkulasi di instrucalc untuk kasus saya diatas baiknya menggunakan kalkulasi yang mana? apakah gas relief-known flow atau fire size-gas expansion? dan apakah pig receiver/launcher itu termasuk dalam kategori vessel?
Maaf kalau pertanyaan saya mendasar karena saya baru di bidang oil and gas.

Terimakasih

Tanggapan 1 - Al Hamid, Abdurrahman M.

Dear Eko,

Sependek pengetauhan saya kita di process menghitung PSV sizenya untuk pig launcher/receiver biasanya berdasakan case fire gas expansion (assumsi case blocked outlet sudah ada umumnya di trunkline). Berdasarkan sependek pengalaman kita sizenya umumnya  hanya 1D2 or 1.5D2 kalau design pressure cukup tinggi (actual size tergantung pipeline ID).

Lampiran image :

Tanggapan 2 - Crootth Crootth

Dear All

Akan menjadi spesial jika pig receiver/launchernya adalah menangani gas bersih (clean service) pertanyaannya adalah apakah akan membantu sebuah PSV dengan perhitungan fire case menolong vessel tanpa liquid yang sedang terbakar?

Tanggapan 3 - "basuki_ririn

Mas DAM

Hampir semua desain fire case menurutku memang gak fungsi. La gimana saat expose by fire maupun hanya heat radiasi kemampuan metal turun cepat or MAWP turun, nah setting psv fire case kan masih tetap. Sehingga mana akan buka yaa?? Knapa gak isolate segmen to pipeline dan release dg BDV. CMIIW
 
Tanggapan 4 - Crootth Crootth 

Dear Mas Bas yang ganteng

Dalam kebanyakan kasus memang begitu adanya, namun tidak "hampir semua", perlu diketahui bahwa sejak pertengahan 2000an, NORSOK telah mengingatkan API untuk mengakomodasi penurunan kekuatan vessel ini, namun API masih mempertahankan itu karena impactnya sungguh meluas memperngaruhi semua PSC / E&P berikut vendor vendor penyedia PSV, jika diakomodasi maka ada jutaan MOC diseluruh dunia yang akan mengharuskan penggantian / pencopotan PSV, tentu API tidak akan melakukan itu hanya untuk mengakomodasi masukan dari Eropa, betapapun USD yang beredar akan sangat besar jika keperluan pemasangan PSV fire diteruskan.

Dalam kasus kasus vessel yang banyak menyimpan produced water argumen API bisa jadi bermanfaat, karena daya simpan panas air yang besar membuat kecepatan vessel pecah tidak secepat perkiraan sekondan mereka dari Eropa.

Begitu ceritanya mas Basuki

Tanggapan 5 - Bagus Rengga Bagus Rengga

Mas Eko Ardian,

Sependek pengetahuan saya, biasanya pig traps (pig receiver/launcher) dikategorikan/didesain dengan standard piping (ASME B31.8 atau 3 ya??). Sedangkan kalau vessel menggunakan ASME VIII.
Umumnya spec material yang digunakan pun akan berbeda.
Mungkin teman2 dari design engineer yang bisa menjawab dengan pastinya.. :)

Tanggapan 6 - wisnu sudibjo 

Pakai Gas relief known flow kalau required flow sudah ada dari process...
Fire Sizing, itu dipakai oleh orang process untuk mengetahui required flow nya....

Tanggapan 7 - Weby

Mas Eko,

Jadi sudah terjawab atau belum pertanyaannya? Jangan lupa bahwa nilai default percent overpressure-nya berbeda antara pilihan "Gas Relief - Known Flow" (10%) dan "Fire Size - Gas Expansion" / "Fire Size - Liquid Vaporization" (21%), anda bisa ubah nilai percent overpressure-nya di pilihan manapun di Instrucalc asalkan anda tahu alasan fundamental dan implikasinya (ada di standar API 520 dan API 521).

Coba dicek ke client-nya apakah memang benar fire size? Setahu saya fire size di Instrucalc dipakai untuk melakukan perhitungan ukuran PSV untuk memproteksi vessel yang memang secara kontinu ada liquid-nya, contohnya seperti production separator, test separator, sand separator, dll. Kalau pig launcher/receiver kayaknya ga masuk case tsb, meskipun bentuknya seperti pressure vessel.

Sedikit kasih info mengenai PSV di bawah ini.

http://webywebyweby.wordpress.com/2007/10/03/psv-selection-for-beginner/

Tanggapan 8 - Eko Ardian

Dear All

Terimakasih atas masukan dan saran yang diberikan. Setelah berdiskusi dengan client mereka meminta tetap menggunakan fire size dengan menganggap kalau pig receiver/launcher sebagai vessel.
Salam sukses untuk kita semua

Tanggapan 9 - Crootth Crootth 

Selamat kalau sudah menemukan jawabannya.. berbentuk vessel apa tidak, si peluncur dan penerima babi ini memang selalu menjadi perdebatan...

Pada akhirnya kan "client bersatu, tak bisa dikalahkan"

Rigging Plan

$
0
0
Rigging plan biasanya akan diminta jika memang pengangkatan dan pengangkutan yang akan dijalankan memenuhi definisi dan kriteria tersebut. 

Tanya - Iman Kurniawan  

Dear all,
Perkenalkan saya Iman.
Maaf mau tanya tentang HSE mengenai rigging plan.
Apa semua pekerjaan pengangkatan harus membuat rigging plan?atau ada syarat tertentu?misal beban angkat melebihi 10 ton dll?
Mohon share juga cara-cara pembuatan rigging plan.
mohon pencerahan
terima kasih atas perhatiannya.

Tanggapan 1 - Alvin77 Moderator KBK HSE

Dear Mas Iman,
Perusahaan yang anda maksud sudah punya definisi dan kriteria apa itu critical lift, complex and complicated lift belum ? Rigging plan biasanya akan diminta jika memang pengangkatan dan pengangkutan yang akan dijalankan memenuhi definisi dan kriteria tersebut.

Sebagai contoh kriterianya : if lifted the material will be 75% of SWL, need more than 1 crane, in the congested dan live plant area, heavy material : 25 tons for example, dst. Nah, angka yg anda catut yaitu 10 ton mesti dicocokkan dengan client spec dan SWL crane-nya, kalo melewati 75% biasanya dikonsider critical lift.

Kalo ada orang yg sudah lulus dari training rigging and crane operator (terserah mau versi Depnaker ataupun Migas) maka biasanya sudah mengerti bagaimana membuat rigging plan.

Cara sederhananya utk informasi apa saja dalam rigging plan yg cukup detail : hitung apa saja saja yg mau diangkat termasuk berat material, bentuk dan posisi shackle yg bisa dipakai utk didapatkan cog (center or gravitynya), perhitungkan semua rigging component yg diperlukan, cari tahu arah angin dan apa batasan penghentian pekerjaan jika ada angin dan ombak (jika offshore), perhitungkan crane radius pada setiap posisi utk didapatkan estimasi thd SWLnya, buat sketch yg sesuai dengan lokasi sebenarnya dari atas dan samping sedapat mungkin agar dipastikan crane radius dan posisi barang dapat diangkat menuju tempat yg benar dan selamat.

Kira2 ini sekilas informasi awal yg bisa saya bantu. Mohon maaf singkat saja karena keterbatasan kesempatan.

Terimakasih.

Tanggapan 2 - Iman Kurniawan 

Terima kasih Mas Alfin,
Di perusahaan ini belum ada definisi dan kriteria critical lift, complex and complicated lift.
mengenai definisi dan kriteria tersebut apa ada sumber referensinya mas?

Terima kasih

Tanggapan 3 - Effendy

Hi Mas Imam,

Saat ini di dunia kontruksi, lifting hanya di bagi 2 krateria yaitu, Heavy Lifting atau Normal Lifting.
Heavy Lifting di katagorikan apabila beban yang diangkat di atas 20 Ton, dan Normal Lift di bawah 20 Ton.

Sedangkan di Live Plant, Lifting di bagi 2 kriteria yaitu Critical Lift dan Normal Lift.
Contoh Critical lift:
1. Beban yang di angka diatas 20 Ton
2. Tandem Lift atau menggunakan 2 Crane (Lifting dan Tailing) beban di bawah 20 Ton atau diatas 20 Ton
3. Lifting diatas Equipment (Over Live plant equipment) beban di bawah 20 Ton atau diatas 20 Ton
4. Beban yang diangkat diatas 90% dari SWL dari Crane

Tidak semua pengankatan memerlukan Lifting Plan/Rigging plan, tergantung dari prosedur perusahaan masing-masing. 
Sedangkan untuk membuat lifting plan anda harus mengetahui 2 hal pokok yaitu Berat beban yang diangkat, Radius pengangkatan. Selanjutnya anda bisa memilih tipe crane yang akan anda gunakan, dan memilih jenis Lifting Gears yang anda butuhkan (tergantung berat beban dan Jenis Lifting Lug)

Tanggapan 4 - Isa Syarif 
Sebagai tambahan saja, critical lift itu tergantung dari crane yang digunakan. Jika lifting capacity dari crane pada saat lifting itu mencapai 85%-90%, itu sudah di kategorikan critical lift. Untuk kategori dari heavy lifting, itu tergantung dari masing-masing perusahaan. Untuk beberapa perusahaan, ada kemungkinan diatas 50 Ton baru di kategorikan heavy lifting.

Tanggapan 5 - agis firdaus 

Mas Iman, rigging plant atau lebih dikenal dengan istilah lain engineering calculation untuk operasi pengangkatan adalah sebuah keharusan. Dari kalkulasi ini nantinya akan bisa di dapat prosentase antara beban yang diangkat dengan SWL yang diinginkan. Di dalam kalkulasi ini tentunya ada beberapa faktor atau konstanta beban yang harus dimasukkan, misalnya DAF (Dynamic Amplification Factor) yang akan mempengaruhi nilai berat beban yang akan di angkat.

Monggo tambahanya dari para senior lifting engineer

test

PTK 007

$
0
0
Point penting untuk amendment PTK 007, perusahaan dapat dimasukkan dalam Perusahaan Dalam Negeri harus memiliki persyaratan.
Tanya - Alexandra Patricia
Mbak Kristin,

Saya dengan Alexandra dari Fakultas Hukum Universitas Parahyangan. Saya mau tanya tentang pengertian Perusahaan Dalam Negeri di PTK 007. Disitu kan diatur bahwa: Perusahaan Dalam Negeri adalah perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia yang melakukan penanaman modal di wilayah negara Republik Indonesia dan minimal 51% (lima puluh satu persen) dari saham yang memiliki hak suara (voting right), hak dividen dan hak Kendali Manajemen dimiliki oleh perseorangan warna negara Indonesia, badan usaha milik negara (BUMN), badan usaha milik Daerah (BUMD), pemerintah daerah atau negara Republik Indonesia serta minimal 2/3 (dua per tiga) anggota direksi adalah warga Negara Indonesia.

Pertanyaan saya, kalau misalnya ada sebuah perusahaan tbk yang 52% dimiliki oleh Perusahaan Indonesia dan sisanya dimiliki oleh masyarakat umum, apakah 'masyarakat umum' tersebut dapat secara serta merta dianggap sebagai WNI? Sehingga perusahaan tersebut dapat dikategorikan sebagai Perusahaan Dalam Negeri, Mbak?

Terima kasih banyak Mbak atas perhatiannya.Tanggapan 1 - kristinadaniati
Dear rekan migas Indonesia, Berikut ada pertanyaan adik kita mengenai pengertian Perusahaan Dalam Negeri sesuai PTK 007. Sedikit sudah saya berikan penjelasan, mungkin ada rekan yang ingin menambahkan? Kutipan dari jawaban saya: "kepemilikan saham pada PDN minimal 51% (lima puluh satu persen) adalah WNI, BUMN, BUMD, pemda dan negara harus dipenuhi. Dalam contoh anda, disebutkan 52% saham perusahaan tbk (A) dimiliki perusahaan indonesia (B), maksudnya apakah pemilik saham perusahaan B ini 100% WNI? Atau B ini sahamnya masih ada yg dimiliki WNA dan hanya berkedudukan hukum di Indonesia? Kita boleh abaikan dulu yg 48% sisanya (milik masyarakat umum). Kita telusuri dulu apakah B ini sahamnya 100% WNI, BUMN, BUMD, pemda atau negara tadi (biar gampang, kita sebut lokal saja ya). Bila tidak 100%, atau ada kepemilikan asing-nya, anda harus menghitung porsi berdasar kepemilikan saham td secara proporsional. Let's say, B ini Perusahaan Indonesia tp sahamnya hanya 60% dimiliki lokal, 40% asing. Lalu B membeli saham perusahaan A (Tbk) sebanyak 52%. Jadi perhitungannya, 52% x 60% = 31,2% saham lokal di B Jadi tidak serta merta A disebut PDN karena sahamnya mayoritas dimiliki oleh B. Bila ingin membuktikan bahwa A adalah PDN, kita harus buktikan status dari 48% pemegang saham lainnya itu hingga memenuhi syarat 51% saham dimiliki lokal. Semoga bisa memberikan pencerahan, bila masih ada yg perlu didiskusikan, saya persilakan."

Tanggapan 2 - farid affandi

Point penting untuk amendment PTK 007. Perusahaan dapat dimasukkan dalam Perusahaan Dalam Negeri harus memiliki persyaratan adalah 3 item: 1. Perusahaan yang berdiri di wilayah Indonesia berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia 2. Saham minimal 51% yang memiliki hak suara, hak dividen & hak kedali manajemen dari WNI, BUMN, BUMD, Pemda, Negara 3. Anggota direksi adalah WNI minimal 2/3 dari total direksi.

Specialist, Principal & Senior Engineer

$
0
0
Di perusahaan2 multinasional, hierarchy engineering departmen di head office nya bisa banyak level: Lead engineer Specialist Principal engineer Sr.engineer Engineer Jr.Engineer Dan lain2 Tapi begitu ditugaskan ke proyek2 maka bisa saja hierarchy nya dibikin simple: lead engineer, sr. engineer, engineer. Jadi seseorang bisa memiliki posisi rangkap misalnya di proyek sebagai Sr.Engineer tapi posisi di corporatenya principal, dll. Jadi semua hierarchy tergantung kebutuhan management.
Tanya - Rania Indrianingsih
Rekan2 migas, saya hendak membuka wacana, apakah yang dimaksud dengan specialist engineer, principal engineer dan senior engineer? apa perbedaan mendasar di antara ketiga title tersebut? kualifikasi apa yang diperlukan?

Apa pula beda antara Senior Engineer dan Engineer Senior?

Tanggapan 1 - Dirman Artib
Ada yang define hierarchy as follows : 1. Assistant Engineer 2. Engineer 3. Senior Engineer 4. Principal Engineer 5. Senior Principal Engineer

Ada juga yg define hierarchy as follows : 1. Engineer 2. Senior Engineer 3. Principal Engineer 4. Associated Engineer

Dalam asosiasi profesi, biasanya ditambahkan "Registered", misalnya Registered Principal Engineer (biasanya disingkat PE). The requirements for qualification is determined by particular association e.g. BEM (Board of Engineer Malaysia), Principal lebih tinggi hierarchy nya dari Senior. Misalnya saya adalah seorang Lead Auditor (IRCA QMS 2000), untuk bisa masuk kualifikasi Principal Auditor, maka saya harus memenuhi persyaratan yaitu cukup jam terbang (lupa berapa manhours) melakukan audit konsultasi bagi organisasi yg sudah menetapkan dan mengimplementasikan system manajemen nya, audit konsultasi dilakukan untuk mengidentifikasi gap antara kenyataan dan persyaratan International Standard (misalnya ISO 9001).

Mungkin juga PII utk Indonesia punya klasifikasi tersendiri utk Insinyur, hanya mungkinu istilahnya berbeda, misalnya Insinyur Profesional, Insinyur Madya, Insinyur Utama (rekan pengurus PII silahkan komen).

Tanggapan 2 - berlian syako
Ini pasti hierarchy nya middle east ya. Tapi aneh di middle east ini, kadang2 hierarchy tidak sejalan dengan rate. Saya pernah menduduki posisi principal engineer di dubai kemudian resign dan ditawari posisi senior engineer di dubai juga, posisi turun satu level tapi gajinya naik 1.5 X lipat. Kemudian employment visa saya di issued dengan posisi Assistant Engineer (posisi terbawah nih menurut hierarchy nya Uda Dirman). Padahal di company saya bekerja cuma ada posisi2 sbb: engineer, sr.engineer, dan lead engineer, tidak ada principal engineer. Fungsi principal itu ya di handle oleh sr.engineer, sementara lead engineer fifty-fifty antara management dan technical. Kalau pengertian saya principal itu purely 100% technical, dan kedudukannya tidak punya hierarchy kepangkatan, dengan kata lain independent, jadi seperti technical advisor, atau technical authority. Tapi itulah management sepanjang fungsinya ada yg menghandle, apapun nama jabatannya tidak masalah, bisa saja diringkas atau dibuat hierarchy bertingkat2 sampai banyak misalnya: elementary engineer, basic engineer, intermediate engineer, assistant jr.engineer, jr. engineer level-1, jr.engineer level-2, assistant sr. engineer, sr.emgineer level-1, dst....sampai diatas 10 level supaya si employee ada jenjang karir, setiap periode tertentu bisa naik pangkat, dan bikin senang dan betah kerja terus disitu sampai pensiun.

Gimana, mau naik pangkat terus tapi gajinya cuma naik 10% maximum tiap tahun, atau mau pindah company lain yg nawarin gaji naik 2x lipat (100% kenaikan), atau pindah2 terus tanpa karir tapi gaji selalu diatas posisi2 hierarchy. Pilihan masing2.

Tanggapan 3 - Dirman Artib
Pak Berlian, yang saya uraikan bukan jabatan, tetapi hierarchy ke-profesionalan. Kalau dalam kedokteran ada Dokter Umum, Dokter Bedah Umum, dan Dokter Bedah Ginjal.

Masalah gaji adalah sesuatu yg hrs disikusikan dgn sudut pandang yg lain, walaupun secara tak langsung juga korespondensinya dgn hierarchy.

Nama lain principal engineer adalah Chief Engineer, misalnya Chief Marine Engineer, Chief Process Engineer.

Kalau Engineering Manager, Engineering Director adalah di luar konteks diskusi yg ditanyakan Bu Rania ini, karena mereka di Malaysia disebut "Pengurus Syarekat" (Management), walaupun mungkin mereka juga kualifikasi Profesional Engineer.

Tanggapan 4 - berlian syako
Pak Dirman, Setuju. Tapi yg saya lihat lain company lain style hierarchy nya, kalau mengenai chief engineer saya pernah ketemu hierarchy yg pakai chief engineer yaitu di freeport indonesia. Tapi secara fungsi saya lihat hampir sama saja antara chief enginer, senior engineer dan principal. Jadi bisa dikatakan chief engineer, senior engineer, principal, specialist engineer kurang lebih sama saja secara fungsi kerjaan (purely technical) tergantung management masing2 company mau disebut apa orang2 yg melakukan fungsi pekerjaan tsb. Sebagai contoh engineering departemen di freeport indonesia tidak ada istilah principal tapi hierarchy nya seperti ini: Superintendent Chief Engineer Engineer

Sedangkan di konsultan engineering umumnya juga menggunakan hierarchy yg simple: Lead engineer Sr.engineer Engineer.

Di perusahaan2 multinasional, hierarchy engineering departmen di head office nya bisa banyak level: Lead engineer Specialist Principal engineer Sr.engineer Engineer Jr.Engineer Dan lain2 Tapi begitu ditugaskan ke proyek2 maka bisa saja hierarchy nya dibikin simple: lead engineer, sr. engineer, engineer. Jadi seseorang bisa memiliki posisi rangkap misalnya di proyek sebagai Sr.Engineer tapi posisi di corporatenya principal, dll. Jadi semua hierarchy tergantung kebutuhan management.

Sedangkan kalau  berbicara fungsi specialist juga bisa banyak pengertiannya, bisa product specialist yg benar2 menguasi suatu jenis product dari suatu manufacture saja misalnya Nokia product engineer, Siemens product engineer, Samsung after sales engineer, dll, atau specialist lintas manufacture/product misalnya coating engineer, cathodic protection engineer, relay protection engineer, DCS engineer, Network engineer, VSAT engineer, Metering engineer, rotating engineer, corrosion engineer, NDT engineer, welding engineer, discipline engineer (process/safety, mechanical, piping, electrical, instrument and control), dll. Atau juga specialist secara fungsional misalnya design engineer, construction engineer, commissioning engineer, maintenance engineer/service engineer, operation engineer, QA/QC engineer, dll. Atau juga specialist di jenis bisnisnya misalnya geologist, surveyor, drilling engineer, well engineer, dll. Jadi specialist juga bermacam2 mulai dari specialist yg general sampai specialist yg benar2 menjurus ke suatu titik fokus saja.

Dalam hal kebutuhan tenaga skill (job opportunity) juga bermacam2 yg dicari tergantung keperluan masing2 company, misalnya dibutuhkan seorang mechanical engineer level senior, yg berpengalaman di design saja, tapi ada juga job opportunity yg meminta punya pengalaman yg meliputi berbagai jenis fungsi seperti design, tender, fabrication/construction, commissioning, and start-up, dan kemudian si mechanical engineer tsb di beri label oleh company tsb bisa Sr. Mechanical Engineer, atau Principal Mechanical Engineer, atau Mechanical Specialist. Demikian kira2 pendapat saya mengenai posisi2 tsb.

Tanggapan 5 - Dirman Artib
Dari sisi hierarchy perusahaan,company, syarekat, sindycate sudah dibahas. Yg namanya perusahaan, tentu saja akan memberi nama sesuai tactic dan strategi dalam mencapai tujuan project. Bahkan tak sedikit yang terkadang melanggar atau menyerempet etika profesi.

Bagaimana dgn grade dalam bidang asosiasi profesi ? Adakah anggota milis yg members BEM, atau anggota Engineer Associate ala US, UK or other European Country ?

Kalau di PII bagaimana? Kalau saya nggak salah ada lagi PIPI (Boss Raswari, silahkan pencerahan).

Tanggapan 6 -berliansyako
Pak Dirman, Dulu saya pernah punya sertifikat PII (15 tahun lalu), masa berlakunya 5 tahun dan tidak pernah saya perpanjang lagi, karena saya merasa tidak ada manfaatnya. Kalau di amerika gelarnya adalah PE (Professional Engineer) maka di PII gelarnya adalah IP (Insinyur Profesional). Hanya ada 3 hierarchy di PII yaitu: IPP: Insinyur Profesional Pratama IPM: Insinyur Profesional Madya IPU: Insinyur Profesional Utama.

Saya dulu ditingkat IPP dan merupakan angkatan gelombang ke-3, jadi waktu itu sekitar tahun 1997 awal2nya PII memulai program sertifikasinya. Saat ini saya tidak tahu perkembangannya, mungkin sudah jauh lebih baik. Tapi saat saya dulu, sertifikatnya sama sekali tidak bermanfaat, juga tidak bisa dipakai sebagai nilai tambah untuk cari kerja di luar negeri karena bahasanya pakai bahasa Indonesia, dan title nya juga tidak ada yg mengenal sebutan Insinyur kecuali negeri Belanda dan Malaysia.

Saya kira BEM bisa lebih bagus, walau seingat saya mereka juga pakai istilah Insinyur, tapi saya pikir institusi mereka dikenal dinegara2 persemakmuran.

Kalau PIPI saya hanya dengar sekilas saja, tapi bisa jadi lebih profesional dibanding PII, karena berdiri sendiri sehingga benar2 bersih tidak terimbas kepentingan politis dari institusi2 yg berpengaruh didalam negeri.

Kalau ada yg tahu detail mengenai PIPI boleh dong di sharing disini, sekalian promosi pengenalan.

Piping System (Class, rating, Schedule)

$
0
0
Piping Class diklasifikasikan berdasarkan rating pressure dalam sistem, contoh : Piping Class A1 ratingnya adalah 150#, dst Rating Pressure biasanya merujuk pada ASME B16.5. 2. Piping Schedule : tebal dinding pipa, biasanya merujuk pada ASME B36.10, B36.19 3. Piping rating : besarnya maximum pressure dalam suatu sistem, 150#, 300#, 600#.
Tanya - zachari_alamsyah@yahoo.com
Dear para miliser migas sekalian. Bapak2 , Saudara-saudari, teman2 sekalian, Saya masih rancu dengan pengertian Piping Class, Piping Schedule, dan Pipe rating. Adakah yang dapat memberikan contoh spesifik antara 3 istilah tersebut.

Terima kasih banyak atas jawaban yang diberikan.

Tanggapan 1-  lutfhi
Pak Zachari, piping class dan piping rating secara general sama hanya berbeda penamaannya saja. contoh piping class A, B, D, dst sedangkan pipe rating seperti 150#, 300#, 600#, dst. Pipe rating 150 # sama dengan pipe class A, pipe rating 300# sama dengan pipe class B, dst. Pipe schedule menunjukkan ketebalan pipa. contoh pipa dengan nominal size 2" sch STD memiliki ketebalan 3.9116 mm sedangkan sch XS memiliki ketebalan 5.5372 mm. Semoga membantu..

Tanggapan 2 - rez_pt
Mungkin saya tambahkan sedikit saja,

Pipe class adalah dokumen (biasanya dibuat masing2 perusahaan) yang digunakan untuk tujuan spesifik yang berisi detail tentang pipa tersebut (ex: material, pressure, temperature, service liquid, etc) Tujuannya untuk klasifikasi pipa menurut aplikasinya per sistem yang di design/akan digunakan.

Pipe schedule: dokumen umum spesifikasi pipa untuk ketebalan (wall thickness) dan dimensi

Pipe rating: kalau bicara #150,#300,#600, etc, menurut saya lebih untuk rating di flange pipa mengacu ke max pressure flange tersebut. bisa dilihat disini: hxxp://www.engineeringtoolbox.com/steel-flanges-pressure-rating-d_49.html

Sedangkan untuk rating pipa sendiri, bisa dihitung dengan formula, atau google saja bisa dapatkan datanya, contohnya seperti ini: hxxp://www.ipspipe.com/Documents/Spec/Pipe_pressure_rating.pdf

Tanggapan 3 - Doni R
Pak Zachari,

Sekedar menambahkan : 1. Piping Class diklasifikasikan berdasarkan rating pressure dalam sistem, contoh : Piping Class A1 ratingnya adalah 150#, dst Rating Pressure biasanya merujuk pada ASME B16.5. 2. Piping Schedule : tebal dinding pipa, biasanya merujuk pada ASME B36.10, B36.19 3. Piping rating : besarnya maximum pressure dalam suatu sistem, 150#, 300#, 600#, dst. Semoga membantu.


Standar Metering Orifice

$
0
0
System pengukuran orifice sudah berumur ratusan tahun tapi sampai sekarang masih banyak yang belum memahami bahkan sering kali seperti orang buta menjelaskan seekor gajah, ketika menyatakan unjuk kerja suatu orifice metering system.Tanya - Dio Masera
Dear Migas Indonesia,Saya sudah melakukan verifikasi perbandingan error flow computer (floboss)dengan kalkulasi (software kelton flocalc AGA-3) dan didapatkan error sekitar 0.003% Verifikasi yang saya lakukan hanyalah statis dimana input saya masukkan ke flowcom dalam bentuk keypad (simulasi), bukan dari lapangan langsung (dinamis). Yang ingin saya tanyakan adalah standar internasional/ nasional mengenai toleransi pengukuran error orifice untuk custody transfer. saya pernah browsing bahwa error minimal adalah 0.25% namun saya belum pernah melihat dokumen pasti yg menyertakan pernyataan tersebut dari instansi terkait (SKK Migas). Apakah rekan-rekan migas memiliki standar yg menyatakan minimal error untuk orifice? dan adakah standar yg menyatakan bahwa software kelton ideal untuk verifikasi? karena setau saya banyak yg menggunakannya untuk verfikasi statis.Terima kasihTanggapan 2 -  wisnupurwanto
Saat house keeping ternyata saya menemukan response saya yang nyangkut di draft. Biar agak telat saya kirim saja sekarang.  System pengukuran orifice sudah berumur ratusan tahun tapi sampai sekarang masih banyak yang belum memahami bahkan sering kali seperti orang buta menjelaskan seekor gajah, ketika menyatakan unjuk kerja suatu orifice metering system, misalnya: - 0.075% ketika yang dilihat adalah spesifikasi DP transmitter. - 0.001% ketika hasil perhitungan flow computer dibandingkan software. - 0.6% ketika melihat hasil perhitungan uncertainty discharge coefficient dengan menggunakan software seperti Instrucal misalnya. - 2% ketika melihat ke sales agreement misalnya. - dll, dll, dll dimana sering kali main comot angka dari langit. Pada dasarnya penggunaaan istilah akurasi untuk orifice metering system adalah kurang tepat. 99.9% pengguna tidak pernah melakukan "kalibrasi" suatu orifice metering system. Yang umum dlakukan adalah: - melakukan kalibrasi / validasi field instrument - melakukan inspeksi dan pengukuran pada orifice plate dan meter tube nya. - melakukan pengecekan perhitungan di flow computer dengan software. Oleh karenanya lebih tepat menggunakan istilah uncertainty yang merupakan akumulasi error dari berbagai sumber termasuk dan tidak terbatas pada DPT, PT, TT, mechanical (orifice plate + meter tube) installation, gas compositions (yang sering dilupakan), dan juga formula yang digunakan untuk perhitungan (itu sebabnya kenapa standardnya beberapa kali direvisi). Untuk yang menggunakan on-line GC - GC nya sendiri memiliki error demikian juga dengan calibration gas yang digunakan serta formula yang digunakan untuk perhitungan - semua akan terakumulasi. untuk mas Dio, penjelasan pertanyaan anda ada di API MPMS 21.1 Electronic Gas Measurement - tapi jangan berharap mendapatkan jawaban straight forward, dan ingat, API MPMS 14.3 (AGA 3) ataupun ISO 5167-2 tidak mencakup electronic component sebagai secondary and tertiary devices yang ikut berkontribusi pada total system uncertainty. Mudah-2an nggak nambah bingung.

Brunei - Senior QA Engineer

$
0
0
Dear Sir A leading EPC company located in Brunei is seeking a Senior QA  Engineer on 2 years renewable contract. Attach please find JD for your review. Let us know if you are interested and advise the followings:   ·         Resume in words format ·         Availability or Notice period with present company ·         Current remuneration package ·         Expectations   If you are not available, please pass this to your friends. Thank you, Regards Eugene Chia Recruitment Manager Gasoil Pte Ltd Website: http://www.gasoil.com.sg LinkedIn: eugene.chia@gasoil.com.sg Facebook (Job postings): hr@gasoil.com.sg Tel: +65 66338606     Mobile: +65 90109303  

Urgently Required for Secretary & Document Control for Oil & Gas Company ( Base : TB Simatupang, Jakarta ) Posted By:AnonWed Jun 5, 2013 3:25 am  |

$
0
0
PREMIUM CONSULTING We are representing European Oil & Gas Company in TB Simatupang, Jakarta. To support their business growth,  we are now seeking a dynamic and self motivated professionals for the following managerial : SECRETARY ( SCR ) Female, max. 40 years old, Education Min. S1/D3 Min. 2 years experience in the similar position (preferable from project secretary) Look attractive and high confidence character : Assertive, dynamic, and consistent. Skill : Communicative, creative, knowledgeable, proficient in English Active   DOCUMENT CONTROL ( DCR ) Female, max. 40 years old, Education Min. S1/D3 Min. 2 years experience in the similar position Look attractive and high confidence is preferable Please send your complete CV in MS WORD and please put position code as an email subject to :  widodo@premium-work.com or recruitment@premium-work.com info : 021 78834861  

Fresh Graduate NDT Technician for Saudi Arabia

$
0
0
Location of employment: Saudi Arabia Contract duration: 3 years To apply you must be: 1. Male, min. 22 years old. 2. Diploma in any majoring 3. Having one of NDT certificates. 4. Able to speak and write in English Submit your CV to cv@bidartimur.co.id More jobs opening click: http://bidartimur.co.id/jobs-available/ PT. Bidar Timur Jl. Budi No 20 Cawang Dewi Sartika Jakarta Indonesia 13630 Tel. +62218001987 Fax.+62218014020 www.bidartimur.co.id

Vacancy Construction Manager in KBR Indonesia

$
0
0
energy, hydrocarbon, government service and civil infrastructure sectors. To fulfill the requirements in the recently awarded Projects, the Jakarta Engineering Office seeks talented and experienced Indonesian nationals to fill the following positions: Construction Manager (CM) The successful candidate will be responsible for the successful project delivery constructing new buildings and facilities as an extension of existing Oil Services Base.  The position is as a site consultant advising the client, and supervising a building contractor.  The construction manager will be responsible for day to day running of the project managing a team of engineers, QS and a site document controller.  He will be responsible to ensure all project management processes are implemented.    Qualifications and Experience   Professional: ·         Bachelor Degree qualification in Building Technology / Construction or Civil Engineering or demonstrable site   experience on construction projects. ·         15 years of experience as a Project Manager or Construction Manager. ·         Health and Safety Qualification. ·         Membership of a professional body. ·         Good knowledge of Indonesian Building Regulations. ·         Broad site experience on both vertical and horizontal construction projects. ·         Experience of planning software, preferably MS Project or similar. ·         Good IT skills and experience using Microsoft Office programmes. ·         Excellent English written and spoken communication and site management skills.   GENERAL REQUIREMENTS 1.    Good command of both written and spoken English & Bahasa Indonesia. 2.    Good communication skills and team player. 3.    Good HSE Awareness and Trustworthy.   Interested candidates should send their resume in English to:   Email: FJKTREC@kbr.com Mentioning the position applied in the subject email.   DO NOT attach scanned certificates, transcripts and reference letters and ONLY SHORT-LISTED candidates will be contacted  

PT. TEKNOLOGI ENERGI TERPADU : INSTRUMENT ENGINEER

$
0
0
PT. TEKNOLOGI ENERGI TERPADU    PT Teknologi Energi Terpadu is a growing company in Coal Gasifier Industry and expanding to a Coal Gasifier Power Plant, domicile in Tangerang, will require some personnel that ready to accept challenges to join us. We're seeking for strong analytical, highly motivated for self improvement, proactive, cooperative and good team work candidates for the following positions: INSTRUMENT ENGINEER  1. Male & Female, Bachelor degree of Engineering Physics/Electronic Instrumentation or equivalent ; graduated from (ITS, ITB, UI, UNDIP, UGM, Brawijaya) with Minimum GPA 2,75 ;fresh graduates are welcome to apply. 2. Having knowledge about instrumentation software sizing will be an advantage. 3. Having knowladge about Ms Office, Autocad 2D, P&ID, PLC and SCADA/HMI. 4. Have interest to work in Power Plant Industries. 5. Able to work on own initiative and within a team work. 6. Excellent proficiency in English (both oral and written). 6. Good interpersonal skills, with the ability to forge productive working relationship with all personnel. Responsibilites Specification for Instrumentation and control : * Instrument List * IO List * Instrument and field device selection & data sheets * Piping and instrument drawings (piping would be done by mechanical engineer) * Instrument layout drawings * Instrument hookup drawings * Instrument and control schematic diagrams / loop drawing * Instrument and control termination diagrams * Instrument and control cable schedule * Assist with electrical schematic diagrams where interfacing and controlled with/by field devices and instrumentation * Assist with interface design to PLC / SCADA with field Instruments. * Assist PLC / Scada programming from time to time with guidance from other engineers. Please email your application letter, detailed CV, and recent photograph (Ms. Word format, Max 200Kb) to hrd@tet.co.id Prefered in JABODETABEK area. Please look at webiste : http://www.tet.co.id to see company profile.    

SKBDN dan KMK

$
0
0
SKBDN (Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri) sama dengan LC (letter of Credit) hanya bedanya SKBDN itu untuk transaksi di dalam negeri,SKBDN akan dikeluarkan oleh Bank apabila bapak sudah menyimpan modal/uang ke bank sedang KMK (Kredit Modal Kerja) salah satu tipe Kredit yang diperuntukkan hanya untuk menambah modal Kerja dan dipergunakan untuk usaha apapun.

Tanya - Andy Indradjaja
Rekan Milis Migas Indonesia

Sehubungan dengan judul di atas , mohon bantuan untuk dapat memberikan wawasan atau pandangan mengenai :

1. SKBDN & KMK

2. Keuntungan dan atau Kerugian dari SKBDN

3. Keuntungan dan atau Kerugian dari KMK

Kiranya dari rekan milis dapat memberikan pandangan dan wawasan mengenai hal tersebut di atas ,

Terima Kasih

Tanggapan 1 - Ade Fajar Hi Pak Indra,

Saya coba share apa yang saya ketahui mengenai SKBDN (Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri). Kalau KMK mohon maaf saya tidak familiar.

SKBDN secara prinsip sama dengan LC (Letter of Credit) namun transaksinya melalui antar bank dalam negeri (LC bank dalam negeri dengan luar negeri). SKBDN, sepertinya LC, merupakan metode pembayaran antara penjual barang dengan pembeli. SKBDN terdiri dari beberapa term yang disepakati antara penjual dan pembeli. Kesepatakan yang biasanya tercantum :

- Term of credit

- Term of payment

- Persyaratan paperwork yang harus disubmit ketika melakukan tagihan, seperti B/L, Packing list, dll

- Pelabuhan bingkar dan muat

- Syarat dan kondisi SKBDN, misalnya denda yang harus dibayarkan kalau ada perbedaan

- Masa berlaku

- Informasi Aplicant, Bank Penerbit, penerima dan bank penerima

- etc

Tanggapan 2 - Andy Indradjaja
Bapak/Ibu Yth ,

Terima kasih atas sharenya , ada beberapa pertanyaan atau penegasan

1. Dalam SKBDN yang di maksud pada informasi di bawah adalah jika kita sebagai pembeli harus sudah mempunyai modal/uang pada bank yang di gunakan sebagai tempat penyimpanan modal/uang tersebut yang nantinya pihak bank yang akan menerbitkan SKBDN tersebut sebagai bank penjamin, sedangkan sebagai penjual apakah juga di haruskan mempunyai modal/uang yang harus di tunjukkan untuk layak sebagai penerima SKBDN pada bank yang sama.

Kalau SKBDN sudah di pastikan menjawab pertanyaan yang di maksud

2. Jika itu KMK .. Kredit Modal Kerja berarti kita harus memajukan kredit ke bank untuk mendapatkan tambahan dana lalu jika kita sebagai supplier/pedagang sayur yang akan menjual barang/dagangannya ke customer/pembeli , mengapa kita harus mengajukan kredit ke bank padahal barang yang kita supply kita dapat membeli atau misal sudah ada di stok , jika itu pelaksana ada kemungkinan si pelaksana/kontraktor tersebut yang meminjam uang (kredit) ke bank

Atau semisal dari pihak pelaksana membutuhkan jaminan bukankah jika di perlukan bisa menggunakan jaminan pelaksanaan yang di keluarkan bank sebagai penjamin bahwa si supplier/peagang tersebut mempunyai dan untuk melaksanakan kegiatan tersebut.

Mohon bantuan untuk mengoreksi apakah pernyataan di atas belum benar

Keuntungan SKBDN :

- Jaminan pembayaran bagi penjual dimana barang tidak akan dikirim sebelum LC terbit - Jaminan barang dikirim bagi pembeli, dimana LC tidak bisa dicairkan apabila tidak ada verifikasi dari pembeli. Ini dibuktikan dengan Bill of Ladding dari pelayaran

Kerugian SKBDN :

- Tidak cocok dipakai untuk pembayaran jasa ( misalnya pembayaran jasa freight forwarding )

- Proses verifikasi cukup memakan waktu

Penjelasan saya diatas berdasarkan pengalaman saya sebagai penerima SKBDN dan mudah-mudahan bisa menjawab sedikit pertanyaan Pak Indra.

Silahkan rekan-rekan lain bisa menambahkan.

Tanggapan 3 - Ade Fajar
SKBDN itu sama dengan LC (letter of Credit) hanya bedanya SKBDN itu untuk transaksi di dalam negeri,SKBDN akan dikeluarkan oleh Bank apabila bapak sudah menyimpan modal/uang ke bank.dalam kata lain SKBDN sebagai surat bahwa pihak bapak mempunyai Modal usaha yang disimpan di Bank dan Bank yg menerbitkan SKBDN sebagai Bank penjamin pihak bapak mempunyai modal....dan SKBDN tidak mudah untuk dicairkan oleh pihak lain ada syarat2 yg harus dipenuhi untuk mencairkannya,SKBDN biasanya dipergunakan untuk tipe pekerjaan pengadaan sedang KMK (Kredit Modal Kerja) salah satu tipe Kredit yang diperuntukkan hanya untuk menambah modal Kerja dan dipergunakan untuk usaha apapun

Sepengetahuan saya Untuk KMK biasanya tidak dpt dipergunakan sebagai alat pembayaran transaksi...KMK itu kurang lebih sama dgn KPR hanya penggunaannya untuk menambah modal kerja.

Jd perbedaan SKBDN dan KMK :

1.SKBDN pihak bpk sudah memiliki uang dan bank sbg penjamin phk bapak memiliki uang tsb; KMK,pihak bapak meminjam ke Bank untuk Modal usaha

2.SKBDN tidak perlu ada cicilan; KMK hrs melunasi pinjaman sebesar yg dipinjam di tambah bunga

3.SKBDN tidak memerlukan jaminan; KMK memerlukan jaminan yg nilainya +/-120% dari nilai pinjaman (co/: Rumah,ruko,toko,kantor,ato tanah kosong)

Semoga informasinya dpt membantu....CMIIW


Process vs Process Safety

$
0
0
Anda di sektor Petrokimia, Migas atau EPC contractor ?

Di Indonesia regulasi utk hal2 spesifik process safety belum berkembang. Beda dengan di Australia, Amerika atau Europe khususnya Inggris. Bahkan sudah ada wacana safety case regulation bakal berlaku di Amrik dan sudah ada negara di middle east yang akan memberlakukan hal tsb di tahun ini. Jadi perkembangannya sangat menarik menurut saya.

Tanya - "hartono_nyoto"
Senior2 migas disini semua, saya mau tanya perbedaan process dan process safety itu bagaimana yah? Untuk perkembangan ke depannya apakah process safety itu cukuo menarik baik di indonesia maupun overseas? Kebetulan saat ini, di perusahaan saya sedang ada prospek utk mebuka departemen process safety. Apakah wajar seorg engineer 6-8 thn untuk berpindah departemen, mis dr process ke process safety, atau sebaliknya.

Thanks a lot atas masukannya.

Tanggapan 1 - Alviansyah (Moderator KBK HSE)
Pak Hartono,

Anda di sektor Petrokimia, Migas atau EPC contractor ?

Di Indonesia regulasi utk hal2 spesifik process safety belum berkembang Pak.

Beda dengan di Australia, Amerika atau Europe khususnya Inggris. Bahkan sudah ada wacana safety case regulation bakal berlaku di Amrik dan sudah ada negara di middle east yg akan memberlakukan hal tsb di tahun ini. Jadi perkembangannya sangat menarik menurut saya.

Dan jika Amerika jadi memberlakukan regulasi tsb maka impactnya akan besar ke perusahaan yg punya shareholder yg sama yg berada di Indonesia alias semakin menarik sekali prospeknya.

Kedua jurusan pekerjaan ini beda di deliverables dan spesialisasi keilmuannya walau memang dominan dari teknik kimia tentunya dan tidak menutup kemungkinan dari jurusan teknik yg satu fakultas. Contoh deliverable process engineering package seperti line list, line sizing, compressor surge control, P&ID, PFD, operating philosophy, dst.berikut software seperti Hysis dan Pro2 adalah domain process engineer.

Sementara software dgn contoh Phast, Cirrus, Fred, dst.berikut deliverable seperti Hazardous Area Classification, Spacing and layout distance, HSE philosophy, QRA, FERA, dst.adalah contoh produk dokumen yg diprakarsai process safety engineer. Lebih jauh lagi pasti ada yg dikerjakan oleh kawan2 yg di operator company, EPC dan specialized vendor. Tentu training dan basic knowledge yg diperlukan akan berbeda dan hal ini sudah pernah dibahas beberapa kali sebelumnya, jadi silakan cek di arsip milist Migas ini.

Untuk pindah saya kira tergantung passion seseorang dan merasa lebih cocok dimana, saya sendiri sebelumnya process engineer selama 5 tahun kurang yg pindah ke arena HSE dan process safety sampai sekarang. Ada banyak cerita process eng yg pindah jurusan seperti ini yg saya ketahui dan sebaliknya ada beberapa cerita yg juga pindah dari process safety engineering ke process engineering diantara kawan2 disini.

Tanggapan 2 - Cahyo hardo
Kalau saya punya rule of thumb terhadap karir mas. Maximum 5 tahun di posisi yg sama. Pindah departemen sebelum masuk angka 5 tahun, kalau tidak ada yg salah, entah kita sendiri atau perusahaannya.

Dari sini paling tidak bisa mengeliminate penyakit yg banyak di kalangan pekerja migas KKKS, yaitu feel comfort. Jadinya nanti malas, jadinya malah takut bersaing dan cuma jadi penumpang saja di organisasi perusahaan.

Tanggapan 3 - DAM
Suka nih dengan komen begawan processnya KMI: Cahyo..

Tapi intinya saya setuju kalau KPI nya 5 tahun saja, meminjam sahabat saya vidya yang berucap : "In the cozy zone there are no dynamics / challenges, in the challenge's zone there are no comfort".

Atau seperti kata Ayu Utami, jika terlalu comfort maka kita akan jadi parasit nyaman...

Gas Module / DLN Compartment

$
0
0
Tanya - "karnof79@yahoo.com"
Selamat pagi rekan2 Migas,

Mungkin di antara rekan-rekan ada yg mengetahui singkatan DLN compartmen pada gas turbin GE dan apa maksud dari DLN compartment tadi. Terimakasih

Tanggapan 1 - Arif Budiman
Dear Pak Karno,

DLN = Dry Low Nox

Dimana fungsinya untuk mengurangi emisi gas buang dari turbin itu sendiri. Karena regulasi dari pemerintah yang menghendaki bahwa hasil pembakaran dari gas turbin itu sendiri harus ramah lingkungan. Demikian yang bisa saya sharing..

Tanggapan 2 -"karnof79@yahoo.com"
Terima kasih pak Arif, infonya sangat membantu, kalo berkenan ada 1 pertanyaan yg timbul, knapa kalo ventilasi di DLN compartment low flow, turbineharus trip, terimakasih.

Tanggapan 3 - Alvin Alviansyah
Secara cause dan effect akan begitu Mas...bila ratio fuel and oksigen terganggu alias tidak sesuai dgn proses combustion yg diharapkan maka utk mencegah adanya explosive mixture (bisa terjadi internal explosion) ataupun kurangnya oksigen yg tiba2 maka trip diperlukan utk memastikan tidak menjadikan ada gangguan atau rusak thd GT (gas turbine) ini .

Analogi sederhananya kalo pernah tinggal di rumah kuno atau rumah di pedalaman yg ada tungku panas atau tungku bakarnya, buka tutup ventilasi ini penting utk mendapat panas yg diinginkan. Thanks. CMIIW.

Tanggapan 4 - Alvin Alviansyah
Dry Low NoX (DLN) baik punya GE atau vendor yg lainnya.

Bersamaan dgn semangat regulasi mengatur jumlah emisi yg dibuang ke udara bebas maka teknologi ini diciptakan...ada plus and minus dari segi operasi, instalasi dan controlnya...dibandingkan GT yg masih memakai diffusion combustion chamber biasa karena bisa saja ada steam atau water yg diperlukan utk mencapai DLN ini. CMIIW. Thanks.

Cara mengukur volume BBM

$
0
0
alam proses transfer fuel memang jarang sekali bisa sesuai dengan laporan bahkan hampir tidak pernah bisa sama. Selama ini kedua belah pihak biasanya ada batasan discrepancy maksimal (biasanya 0.1%).

Kemudian dalam perhitungan biasanya berdasarkan flow meter to flowmeter ( dimana kedua flow meter harus terkalibrasi).

Tanggapan 1 - Raiza
Dear All Millis Migas

Saat ini perusahaan tempat saya bekerja sedang ada project Work over Rig di salah satu Oil Company dan saat ini saya ada problem mengenai supply BBM, Industri dimana setiap BBM datang dari vendor ternyata tidak sesuai dengan yang kami order Misal kan saya order 12.000 liter ternyata BBM tersebut tidak sampai 12.000 ltr pertanyaan saya Bagaimana cara mengetahui/memastikan Bahwa BBM yang dikirim dari pihak Vendor adalah sesuai dengan yang kami order karena kami tidak mempunyai alat ukurnya

Demikian saya sampaikan mohon maaf bila menganggu millis yang lain nya

Tanggapan 2 - Witoyo
Mas Raiza,

Statement nya koq kontradiktif. Anda membeli BBM 12,000 liter tetapi ternyata BBM yg diterima tersebut tidak sampai 12,000 liter. Anda tidak mempunyai alat ukur. Terus bisa tahu bahwa BBM yg diterima tidak sampai 12,000 liter mengukur nya menggunakan apa?

Biasanya BBM dikirim dilampiri dengan Certificate of Quantity yg menunjukkan berapa jumlah volume yg dikirim. Untuk mengecek bisa dimintakan tank table untuk vessel/ compartment. Tank table diterbitkan oleh Dinas Metrologi. Kemudian anda mengukur ketinggian innage dengan menggunakan stick atau tape gauging. Dari tank table vs ketinggian liquid bisa ketemu volume BBM. Check temperature liquid nya. Konversi volume tank tersebut terhadap temperature.

Semoga bermanfaat,

Tanggapan 3 - Husain Tohari
Pak Raiza,

Sependek saya tau, dalam proses transfer fuel memang jarang sekali bisa sesuai dengan laporan bahkan hampir tidak pernah bisa sama. Selama ini kedua belah pihak biasanya ada batasan discrepancy maksimal (biasanya 0.1%).

Kemudian dalam perhitungan biasanya berdasarkan flow meter to flowmeter ( dimana kedua flow meter harus terkalibrasi), jika hal itu tidak memungkinkan maka menggunakan cara sounding before and after baik di kapal pengirim ataupun di RIG itu sendiri. Dalam aturan sounding, setiap tanki harus mempunyai tabel kalibrasi volumetrik.

Sekian penjelasan singkat saya, CMIIW

RI Kekurangan Tenaga Perminyakan - Bagian 5

$
0
0
Walaupun di dalam CV hrs dicantumkan institusi pendidikan spt. University, tetapi untuk CV para profesional si assessor tentu tak akan lagi merujuk kepada Universitas, tetapi kualifikasi profesional ybs spt. lebih kepada profesional associated spt. AWS, ASNT, NEBOSH, BSI-NDT....etc.
Tanggapan 50 - Ilham
Sebenarnya menyebutkan satu entitas daerah sepertinya kurang elok dalam satu komunitas diskusi profesi demi kita jaga keutuhan dan saling menghargai sesama anak bangsa untuk NKRI, krn boleh jd demo2 ini bs merata di seluruh negeri. Hanya mengingatkan saja dari kami sebagai sahabat. Maafkan klo ada kurang berkenaanTanggapan 51 - Rania Indrianingsih
Faktanya memang demikian Pak, mahasiswa demo2, bakar ban, blokade jalan, merusak, dll. oleh karena itu, diharapkan opini dan gagasan para ahli & praktisi perminyakan dalam wacana BBM ini, tentu dgn argumentasi yg logis, rasional dan memiliki landasan akademik yg bisa dipertanggungjawabkan.Tanggapan 52 - Rania Indrianingsih
Pak,Untuk meminimalisir kandidat yg keliatannya high perform karena pintar memoles CV, di perusahaan2 minyak, tak jarang yg memiliki referensi university background, sbg supporting guarantee, kualifikasi seseorang. di US, alumni2 dari universitas papan atas, seperti Ivy League, MIT, Caltech, Texas Univ, sudah menjadi jaminan mutu.Bak membeli produk branded, tentu bisa diidentifikasi, mana yg limited edition, ori, KW 1, KW2, dll.Tanggapan 53 - Ardianto H.
Mbak Rania,Nggak bener kalau anda katakan lulusan MIT, Caltech, Texas A&M selalu jaminan mutu. Semua tergantung manusianya (Mahasiswanya). Saya sehari hari membimbing fresh graduate dari berbagai macam perguruan tinggi juga sering ketemu fresh graduate yang dodol. Bedanya, mereka lebih PD, merasa bener dan yakin ilmunya bisa langsung diimplementasikan tanpa harus mendengar orang orang yang telah punya pengalaman operasional dan lapangan panjang.Lulusan perguruan ngetop seperti diatas juga sama saja, kerjaannya ada juga yang main Tweeter, FB, e-mail e-mailan, browsing internet. Kalau ditanya laporannya sudah selesai belum, ternyata "Sudah Selesai" tapi copy paste dari mana mana.Semua fresh graduate tetap harus dipoles sampai mengkilat karena dia adalah intan bagi masa depan, dari manapun perguruan tingginya.Tanggapan 54 - Dirman Artib
Walaupun di dalam CV hrs dicantumkan institusi pendidikan spt. University, tetapi untuk CV para profesional si assessor tentu tak akan lagi merujuk kepada Universitas, tetapi kualifikasi profesional ybs spt. lebih kepada profesional associated spt. AWS, ASNT, NEBOSH, BSI-NDT....etc. Dan tak kalah pentingnya, adalah performance/achievement dan experience si individu selama bekerja, misalnya individu pernah memimpin 35 orang dalam Lifting and Rigging Team untuk sebuah project yg bernilai USD 8 bn selama 3 tahun, .........wow itu adalah informasi rrrruar biasa.Khusus kepada Dik Rania, kalau misalnya teman/boy friend sudah lolos 3 tahun spt pengalaman di atas, dijamin si kandidat tak bakal kalah dgn lulusan Universitas Planet Merkurius sekalipun untuk urusan Rigging & Lifting. Jadi, sertifikat kelulusan universitas nya disimpan aja yg rapi kalau nanti ada keperluan pengurusan passpor dan visa kerja (atau pdkt calon mertua)Itu sajaTanggapan 55 - Muamar Syaidar
Klo menurut tulisannya sih, kekurangannya utk drilling position... Apakah utk posisi engineer yg lain, kita gk kekurangan... Dan (yg paling pntg mnrt saya pribadi) apakah utk posisi non engineer, kita jg gk kekurangan...(maklum, non engineer)CV saya udh dipermak ke permak jins, permak gordyn sekalipun, kayanya bahkan msh belum menarik... Apakah karena latar belakang dari non oil n gas... Padahal pernah memimpin 7 orang "doang" sih :) dan berhasil dalam proyek penghematan fixed cost company USD 20,000 perbulan... Wah, gk seberapa byk ternyata, malu...hanya bs menyesalkan kebodohan diri, gk keterima di teknik UGM...sayang ya gk ada upgrade otak manusia, adanya upgrade motherboard CPU aja...Tanggapan 56 - Zein Wijaya
Informasi dari Mbak Rania benar adanya untuk recruitment oil company di US dan Europe (dalam hal ini UK)... Bahkan untuk aplikasi visa kerja di UK, agar bisa bebas dari test IELTS, harus bisa menunjukan ijazah universitas dari english speaking countries (US atau UK). Pengalaman sewaktu kerja di Aberdeen, ada istri salah seorang teman lulusan S2 dari PTN ternama di Indo, susah sekali cari kerja di Aberdeen, akhirnya dia harus ikut kursus diploma satu dari Aberdeen College, sebelum kemudian bs diterima bekerja...Demikian halnya untuk melamar kerja di US, selain pengalaman kerja, kualifikasi pendidikan juga dilihat..Sbg contoh, di perusahaan tempat saya bekerja sekarang, recuritment petro tech fresh graduate hanya dilakukan di universitas yg sdh punya nama spt Texas A&M, UT Austin, Stanford, Penn State dan Colorado School of Mines..biasanya di US, faktor alumni memegang peranan penting..terutama kalo alumninya sudah menjadi boss, biasanya akan banyak merekrut lulusan dari univ ybs...Setuju dengan pendapat Mas Ardianto, lulusan universitas ternama belum tentu jaminan mutu, semua kembali ke manusianya...Diluar US dan UK, spt Middle East dan SE Asia, kemungkinan pengalaman yg lebih dilihat, kualifikasi pendidikan tidak terlalu diutamakanTanggapan 57 - Ali Yathas
Ikut nimbrung sedikit, maklum kerjaan ngga terlalu banyak.1. Mengenai judul sebetulnya saya sangat tidak setuju, kok dijaman serba modern sekarang ini masih beralasan tenaga perminyakan yg kurang ya? saya melihat ini lebih kepada alasan yang dibuat-buat. (saya tidak tau siapa yg pertama mengeluarkan statmen ini).2. Kalau bapak2 ibu2 sudah merasa profesional dan berpengalaman diluar negeri harusnya tidak perlu lg anda membanding-bandingkan dan 'cemburu' kepada kawan kita yg dari India dan Philipin. kalau memang kenyataannya jumlah mereka di perusahaan2 minyak dunia lebih banyak dari kita, ya monggo di terima aja krn memang mereka lebih baik dari kita, saya melihat statmen dari teman2 terhadap mereka itu cenderung alay tipikal pecundang. 3. Memoles CV, apa mereka yg salah atau kita memang ngga mampu memoles CV? atau memang kita ngga berani ambil resiko dgn apa yg sudah tertera di CV?. bagi saya ngga masalah mau nulis apapun di CV yg penting teman2 harus bisa mempertanggungjawabkannya pada saat interview dan saat kerja nantinya. kalau ngga mampu siap2 aja ditenndang dari perusahaan, nahh ini resikonya.4. Dalam forum yang katanya diisi oleh para profesional ini, yg masih membawa dan suka menyebut nama2 kedaerahan dan jg Universitas dari mana kita berasal, APAPUN ALASANNYA, saya cuma mau bilang 'KELAUT AJE'.Mohon maaf kawan2 kalau ada yg tersinggungTanggapan 58 - Muhammad Rifai
Nimbrung lagi deh1. itu bahasa wartawan... jadi ya seperti itulah... semakin banyak yang nggak setuju semakin laku2. itu hanya kebetulan kok... kebetulan banyakan bersentuhan dengan pekerja dari kedua negara.. cerita itu hanya intro dari kenyataan sebelum masuk ke pesan untuk mempoles CV... kebetulan CV saya kurang laku (jadi meski termasuk disebut profesional yang kerja di LN) saya menyarankan agar para head hunter yang biasa dengan CV yang mengkilat untuk share kepada semua, terutama yang pengen jadi TKI3. saya rasa kita memang kurang pinter memoles CV... lah inggrisnya aja belepotan, gimana mo memoles CV... dan saya rasa kita termasuk yang lugu4. santai aja...dan lebih baik positive thinking... kadang2 memang, orang terpaksa nyebutTanggapan 59 - Elwin Rachmat
Mungkin Bu Rania ada benarnya. Namun kita tdk boleh membiarkannya berlarut larut. Jarak yang relatif jauh agaknya menjadi kendala. Mungkin juga anggota KMI tidak banyak di Indonesia Timur. Bila kendalanya dapat diatasi, mungkin ada baiknya KMI goes to Campus ke Indonesia Timur. Potensi Indonesia Timur banyak yang belum tersentuh atau dikelola dengan baik. Perlu SDM setempat yang bermotivasi tinggi untuk membangun daerahnya. Mungkinkah?

(Electro)Electro Gear Motor Reversible

$
0
0
Reversible conveyor sebaiknya di-desain menggunakan drive (AC ataupun DC), keuntungan menggunakan drive adalah motor dapat dikontrol (start-stop-speed-rotation) sesuai kebutuhan, terutama untuk beban dengan inertia besar.
Pembahasan - Yuli Suprianto
Dear agan agan migas

Ada yang tau nih spek untuk elektro motor yang di gunakan untuk conveyor yang arah putarannya reversible.

Apakah sama tipenya dengan yang single rotari atau ada perbedaannya.

Mohon penjelasannya

Terimakasih

Tanggapan 1 - Radian Adi Nugraha
Pak Yuli,

Berdasarkan pengalaman saya, secara fisik motornya sama, tergantung berapa daya yang dibutuhkan untuk memutar conveyornya, yang berbeda hanyalah sistem kontrolnya saja. menggunakan 2 kontaktor, 1 untuk forward, 1 lagi untuk reverse. Kurang lebih seperti cara kerja motor travel overhead crane.

Tanggapan 2 - Karno
Dear mas Yuli, setahu saya, kalo mau reversible itu mudah aja tinggal membalik salah satu phasa power yg ke motor, atau bisa pula pake inverter. Mudah2an berkenan, bila ada yg salah mohon di koreksi.

Terimakasih

Tanggapan 3 - Ikhtiander
Mas Yuli,

Berikut pendapat saya mengenai spesifikasi motor untuk reversible conveyor berdasarkan pengetahuan dan pengalaman saya :

- reversible conveyor sebaiknya di-desain menggunakan drive (AC ataupun DC),

Keuntungan menggunakan drive adalah : * Dengan drive, motor dapat dikontrol (start-stop-speed-rotation) sesuai kebutuhan, terutama untuk beban dengan inertia besar

* Torque juga dapat dikontrol untuk mengendalikan tension conveyor sesuai dengan kebutuhan.

* Drive dengan multiple motor dapat dikendalikan dengan mudah (load sharing) * Mengurangi starting current, sehingga dapat mereduce power consumption ,mengurangi mechanical stresses dan voltage drop /disturbance

* Kontrol arah putaran (untuk reversible conveyor) dapat dengan mudah dikendalikan sesuai dengan controlphy yang dibutuhkan

- Mengenai pemilihan motor untuk reversible conveyor, berikut faktor-faktor utama yang perlu diketahui :

* Daya motor (HP/KW) disesuaikan dengan kebutuhan load, desain mekanik dan control phylosphy dari conveyor system

* Motor adalah inverter grade

* Voltage dan frequency (untuk AC motor) disesuaikan dengan power source yang tersedia.

* Tidak ada spesifikasi motor untuk bidirectional conveyor maupun unidirectional conveyor, yang penting adalah motor yang digunakan adalah inverter grade dan sesuai dengan spesifikasi conveyor system.

* Drive yang digunakan disesuaikan dengan spesifikasi motor (Daya, voltage, etc).

Berikut ini adalah referensi untuk aplikasi conveyor dari salah satu vendor drive system, mudah-mudahan berguna untuk Mas Yuli :

http://www.wmea.net/Technical%20Papers/Rockwell--Medium%20Voltage%20Drive%20on%20a%20Conveyor.pdf

Terima kasih dan salam

Viewing all 191 articles
Browse latest View live